
Jika kalian mengalami batuk kering dan demam, dan mengalami sulit bernapas, ini bukanlah waktu untuk menunda pengobatan. Sesak napas merupakan ciri khas gejala COVID-19. Meski sebagian besar pasien yang terinfeksi virus corona akan memiliki gejala yang lebih ringan dan tidak mengalami kesulitan bernapas, namun mereka yang kesulitan bernapas membutuhkan penanganan sesegera mungkin.
Orang yang positif COVID-19 mengalami berbagai gejala yang mirip dengan flu, faktor yang membedakan adalah kebanyakan penderita influenza tidak mengalami sesak napas dan untungnya, kebanyakan orang dengan COVID-19 tidak mengalami sesak napas.Namun, jika seseorang memang mengalami sesak napas, ini merupakan faktor risiko dampak penyakit yang lebih parah, orang yang sudah mengalami sesak napas sebaiknya langsung dibawa kerumah sakit. Jika kalian mengalami beberapa gejala, kalian perlu mencari perawatan medis. Jika kalian mulai merasa sangat sesak napas, batuk dan demam, terutama jika kalian pernah kontak dengan seseorang yang pernah menderita COVID-19 atau jika kalian pernah berada di tempat atau situasi di mana kalian mungkin telah terpapar maka sebaiknya kalian langsung pergi ke rumah sakit rujukan covid.
Tanda dan gejala COVID-19 ini memerlukan evaluasi di unit gawat darurat untuk kemungkinan rawat inap:
- Sulit bernafas. Jika kalian sesak napas bahkan saat sedang tidak melakukan aktivitas apapun, kalian harus mencari evaluasi untuk mencegah gejala menjadi lebih buruk. Jika saat kalian beraktivitas ringan tetapi kalian mrasa sesak itu adalah masaah yang serius.Anggota keluarga atau orang lain mungkin mengetahui akan menyadari saat seseorang mengalami sesak napas. Misalnya, ucapan seseorang mungkin terputus saat mereka berhenti untuk mengambil napas.
- Tingkat oksigen rendah. Di UGD, tanda-tanda vital kalian akan diperiksa dan kalian akan menjalani pemeriksaan fisik. kalian juga akan menjalani pengujian non-invasif yang disebut oksimetri nadi, yang mengukur tingkat oksigen yang bersirkulasi dalam darah kalian. Jika saturasi oksigen kalian terlalu rendah, itu akan menjadi salah satu masalah yang gawat. Orang yang saturasi oksigennya rendah membutuhkan perawatan dirumah sakit untuk mendapatkan bantuan oksigen.
- Nyeri dada . Orang dengan COVID-19 dapat mengalami nyeri dada substernal, atau nyeri di bawah tulang dada. Setiap nyeri dada harus dievaluasi, sehingga dokter dapat menentukan sumber nyeri atau ketidaknyamanan tertentu.
- Perubahan status mental. Kebingungan yang ditandai, rasa kantuk yang ekstrem, dan ketidakmampuan untuk bangun adalah gejala darurat yang dapat terjadi dengan berkurangnya sirkulasi oksigen di dalam tubuh.
- Wajah atau bibir biru. Jika wajah atau bibir kalian membiru, itu pertanda hipoksia, atau kekurangan oksigen.
Gejala yang Harus Diperhatikan
- Jika kalian tidak mengalami sesak napas, tetapi semakin merasa semakin sakit, Anda mungkin perlu dievaluasi jika gejala ini berlanjut:
- Demam. Jika kalian mengalami gejala-gejala tertentu dibarengi dengan adanya demam sebaiknya kalian mengunjungi unit gawat darurat.
- Hilangnya indera penciuman atau perasa. Gejala lain yang sebelumnya tidak dikenali sekarang terkait dengan kemungkinan infeksi COVID-19. Kehilangan indra penciuman dan perasa bisa menjadi tanda awal.
- Meningkatnya batuk. Batuk kering yang terus-menerus adalah ciri khas COVID-19. Jika terus memburuk seiring dengan gejala terkait COVID lainnya, kalian harus dirawat.
Jika kalian mengalami gejala yang parah sebaiknya kalian menjalani perawatan dirumah sakit. Di Jakarta sekarang ini sudah banyak sekali rumah sakit rujukan covid, dan beberapa rumah sakit terletak di Jakarta barat. Inilah daftar rumah sakit di Jakarta barat yang merupakan rumah sakit rujukan covid-19.
- RS jantung dan pembuluh darah harapan kita
- RS anak dan bunda harapan kita
- RS pelni
- RSUD kalideres
- RS khusus kanker dharmais
- RS siloam kebun jeruk
- RS pondok indah puri indah
- RS sumber waras
- RS ciputra
- RS graha kedoya
- RS hernia daan mogot.
Segera kunjungi SehatQ.com untuk mencari faskes yang Anda butuhkan sekarang juga!